topbanner

Ἰνδονησιακὴ Μετάφρασις Ὁμολογίας Πίστεως

Indonesian translation of the Confession of Faith of the Genuine Orthodox Christian

Gereja Kristen Orthodox Yunani yang Asli

Pengakuan Iman dari Gereja Kristen Orthodox Asli

Bagian Satu

1. Pengakuan Iman Nikea : a) Aku percaya pada satu Allah, Sang Bapa yang Maha Kuasa Penciptalangit dan bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan maupun yang tak kelihatan. b) Dan pada satu Tuhan, Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah, yang diperanakkan dari Sang Bapa sebelum segala zaman. Terang yang keluar dari Terang, Allah sejati yang keluar dari Allah sejati, yang diperanakkan dan bukan diciptakan, satu dzat hakekat dengan Sang Bapa, yang melaluiNya segala sesuatu diciptakan. c) Yang untuk kita manusia, dan untuk keselamatan kita, telah turun dari sorga, dan menjelma oleh Sang Roh Kudus dan dari Sang Perawan Maria, serta menjadi manusia. d) Telah disalibkan bagi keselamatan kita, dibawah pemerintahan Pontius Pilatus, Dia menderita sengsara dan dikuburkan. e) Dan telah bangkit lagi pada hari ketiga sesuai dengan Kitab Suci. f) Dan telah naik kesorga, serta duduk disebelah kanan Sang Bapa. g) Serta Dia akan datang lagi di dalam kemuliaan untuk menghakimi orang hidup maupun orang mati; yang kerajaanNya tak akan ada akhirnya. h)Dan aku percaya pada Sang Roh Kudus, Tuhan, Sang Pemberi-Hidup, Yang keluar dari Sang Bapa, Yang bersama dengan Sang Bapa dan Sang Putra disembah dan dimuliakan, yang berbicara melalui para Nabi. i) Aku percaya pada Gereja yang Satu, Kudus, katolik dan Apostolik. j) Aku mengakui Satu Baptisan bagi penghapusan dosa-dosa. k)  Aku menunggu akan kebangkitan orang-orang mati.Serta kehidupan zaman yang akan datang.  Amin.

2. Selain itu, saya memeluk dan menerima Tujuh Konsili Ekumenis yang Kudus, yang diselenggarakan untuk tujuan menjaga dogma-dogma Orthodox dari Gereja, serta Konsili-Konsili lokal yang mereka dukung dan teguhkan

3. Aku merangkul semua definisi dari Iman yang benar yang telah ditetapkan oleh para Bapa Suci, di bawah bimbingan Rahmat Roh Kudus yang menerangi, maupun Hukum-Hukum Kanon Suci, yang orang-orang yang diberkati itu, telah turun-alihkan kepada Gereja bagi pengelolaan dari pemerintahan Gereja Kristus yang Kudus, dan pengaturan moral yang baik, menyusunnya sesuai dengan Tradisi Apostolik dan maksud dari ajaran Ilahi dari Injil itu.

4. Semua yang diakui dan diajarkan oleh Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik/Rasuliah dari umat Orthodox , ini aku juga, mengakui dan percaya, tanpa menambahkan apa-apa, tanpa mengurangi apa-apa, tanpa mengubah apa-apa, baik dalam hal dogma-dogma maupun tradisi-tradisi, tetapi tinggal tetal olehnya dan menerima mereka dengan rasa takut akan Allah dan dalam hati nurani yang baik; semua yang ia (Gereja) kutuk dan tolak sebagai ajaran heterodox, ini aku juga mengutuk dan menyangkalnya selamanya.

5. Aku persembahkan ketaatan yang siap dalam hal-hal gerejawi kepada Sinode Suci, sebagai otoritas tertinggi dari Gereja Orthodox Yunani, yang Asli yang merupakan kelanjutan dari Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik di Yunani, dan kepada para Episkop kanonik dan Presbiter di bawahnya, dan yang dalam persekutuan Iman dan Misteri/Sakramen dengan Gereja -Gereja Orthodoks Asli lokal lainnya di mana-mana.

6. Aku percaya dan mengakui bahwa Iman Ortodoks bukan “manusia,” tetapi berasal dari wahyu Yesus Kristus, dikhotbahkan oleh para Rasul Kudus, yang diteguhkan oleh Yang Kudus. Sinode Œcumenical, yang diwariskan oleh Guru Œcumenical yang paling bijaksana, dan disahkan oleh darah para Martir Kudus.

7. Saya menerima, bersama dengan keputusan dari Tujuh Sinode Œcumenical Kudus, yang merupakan Sinode Pertama-Kedua dari 861; Selain ini, saya dengan teguh mendukung keputusan Sinode Kudus yang diselenggarakan oleh St Photios di Konstantinopel, pada tahun 879-880, serta Sinode Tome Sinode Blachernae di Konstantinopel, pada tahun 1351, pada masa St. Gregory Palamas dan Patriark Suci Kallistos I, dengan keyakinan kuat bahwa Sinode-sinode ini memiliki keabsahan dan otoritas Œcumenical dan Katolik dalam Gereja Ortodoks.

8. Selain itu, saya memberikan persetujuan dan kepercayaan terhadap keputusan Sinode Pan-Ortodoks Kudus yang diadakan pada 1583, 1587, dan 1593, yang membenci dan mengutuk pengantar ke dalam Gereja Ortodoks dari Kalender Gregorian (Baru) yang diumumkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582.

9. Dalam kelanjutannya, saya menerima dan mengakui sebagai dokumen Œcumenical dan Katolik dari Iman Ortodoks baik Patriarchal Tome tahun 1756 tentang Pembaptisan heterodoks dan Ensiklik Sinode pada 1848 dari Leluhur Yang Paling Suci di Timur, serta Sinode Dekrit 1872, yangmengutuk phyletism, dan juga Encodical Encyclical Epistle tahun 1895, yang merupakan ProklamasiOrtodoks Asli Ortodoks terakhir dari Patriarkat Konstantinopel sebelum masuk ke dalam Kemurtadan Ekumenis.

 

 

Bagian kedua

 

1. Aku menganggap ekumenisme sebagai rangkuman-segala-bidat (pan-heresy) yang bersifat sinkretistis (pencampur-adukan keyakinan), dan keikut-sertaan dalam apa yang disebut gerakan oikumene, yang diresmikan pada awal abad ke-20 itu, sebagai penolakan terhadap ke-Katolik-an dan keunikan Gereja Orthodox yang murni, serta dengan teguh percaya bahwa orang yang sependapat dengan dan berpartisipasi dalam bidaah apa pun, itu terjatuh dari Kebenaran Iman dan Kesatuan Gereja, dan, sebagai akibatnya, keluar dari persekutuan dengan Iman Orthodox yang Sejati, karena “mereka yang bukan termasuk dalam Kebenaran itu,bukan termasuk dalam Gereja Kristus juga ”(Js. Gregorius Palamas), sebagai yang kehilangan Kasih-Karunia yang menguduskn dan mengilahikan yang ada didalamnya.

2. Begitu juga, aku menolak dan sama sekali tidak menerima Pernyataan Patriarkhat Konstantinopel tahun 1920 “Kepada Gereja-Gereja Kristus di Mana-Mana”, dengan alasan bahwa pernyataan itu mengandung rencana yang lengkap untuk menerapkan bidah ekumenisme dalam praktek dan bahwa itu mengantisipasi perombakan kalender yang disiapkan oleh apa yang disebut Kongres Pan-Orthodox (Seluruh-Orthodox) tahun 1923 dan mulai diberlakukan. di Yunani pada tahun 1924, sehingga dengan demikian melanggar keputusan-keputusan dari tiga Sinode Pan-Orthodox pada abad keenam belas.

3. Sebagai akibat dari hal-hal di atas, aku juga menganggap umat Orthodox yang mengambil bagian dalam didirikannya Dewan Gereja-Gereja Dunia pada tahun 1948 dan yang sejak saat itu telah ikut aktif dan berfungsi sebagai anggota di dalamnya, sehingga menumbuhkan ekumenisme antar-Kristen dan lintas agama, sebagai mereka yang telah terjatuh dari Iman.

4. Aku menolak dan sama sekali tidak mendukung apa yang disebut Konsultasi Pan-Orthodox (tahun 1961 hingga sekarang), yang memfasilitasi “Pencabutan Anathema-Anathema Antara Gereja Timur dan Gereja Barat” yang tercela, tidak sah, dan tidak berarti pada tahun 1965 itu, yang lebih jauh lagi, memperkenalkan juga pencabutan dalam praktik doa non-komuni dan sakramen-sakramen antara kelompok-kelompok Ekumenis dari aliran-aliran yang berbeda-beda, dan yang sejak itu telah membuka jalan, dari perspektif ekumenis, bagi pertemuan dari apa yang disebut “Great Pan-Orthodox Synod” (“Synode Agung Seluruh-Orthodox”) , dengan maksud untuk penerimaan sepenuhnya, pengesahan, dan dogmatisasi dari bidat pencampur-adukan iman (sinkretisme) dari ekumenisme.

5. Akhirnya, aku menerima Keputusan Sinode dari Gereja-Gereja Orthodox lokal yang Sejati, yang mengutuk ekumenisme sinkretis: yaitu, dari Gereja Orthodox Rusia di Luar Negeri (1983), dari Gereja Orthodox Yunani yang Sejati (1998), dan dari Gereja Orthodox Rumania yang Sejati, pada saat yang bersamaan menganggap mereka yang telah menandatangani deklarasi ekumenis, dan juga mereka yang dengan cara apapun berkomunikasi dengan mereka — rohaniwan dan awam — atau yang menerima, atau mentolerir, atau tidak peduli, akan pandangan dari para Gembala Ekumenis mereka itu, sebagai telah jatuh, bersama mereka, dari Gereja Orthodox yang Sejati/

(Disetujui oleh Konsultasi Antar-Orthodox 13/26 Mei 2016)